Sebagian Ulama Islam menganggap kurang etis menyebut Asma Allah Al-Qaabidh tanpa kemudian menyandingkannya dengan Asma Al-Baasith. Menurut mereka, kesempurnaan Allah terletak pada kekuasaan-Nya untuk menahan dan melepas, menyempitkan sekaligus melapangkan. Mereka sangat khawatir jika Al-Qaabidh tidak disandingkan dengan Al-Baasith akan timbul kesan negatif pada citra Allah. Akan tetapi sebagian Ulama lain menyebutkan bahwa boleh-boleh saja menyebut Al-Qaabidh tanpa menyertakan Al-Baasith asal tidak disalah artikan.
Siapa yang bisa menyalahkan Allah ketika menyempitkan rizki seseorang ? Siapa yang bisa menegatifkan citra Allah ketika memendekkan umur hamba-Nya ? Di balik semua kebijakan-Nya terdapat hikmah yang Dia sendiri mengetahui-Nya, sedangkan manusia baru bisa mengambil hikmahnya setelah peristiwanya berlalu.Sebagian Ulama Islam menganggap kurang etis menyebut Asma Allah Al-Qaabidh tanpa kemudian menyandingkannya dengan Asma Al-Baasith. Menurut mereka, kesempurnaan Allah terletak pada kekuasaan-Nya untuk menahan dan melepas, menyempitkan sekaligus melapangkan. Mereka sangat khawatir jika Al-Qaabidh tidak disandingkan dengan Al-Baasith akan timbul kesan negatif pada citra Allah. Akan tetapi sebagian Ulama lain menyebutkan bahwa boleh-boleh saja menyebut Al-Qaabidh tanpa menyertakan Al-Baasith asal tidak disalah artikan.
Siapa yang bisa menyalahkan Allah ketika menyempitkan rizki seseorang ? Siapa yang bisa menegatifkan citra Allah ketika memendekkan umur hamba-Nya ? Di balik semua kebijakan-Nya terdapat hikmah yang Dia sendiri mengetahui-Nya, sedangkan manusia baru bisa mengambil hikmahnya setelah peristiwanya berlalu.Sebagian Ulama Islam menganggap kurang etis menyebut Asma Allah Al-Qaabidh tanpa kemudian menyandingkannya dengan Asma Al-Baasith. Menurut mereka, kesempurnaan Allah terletak pada kekuasaan-Nya untuk menahan dan melepas, menyempitkan sekaligus melapangkan. Mereka sangat khawatir jika Al-Qaabidh tidak disandingkan dengan Al-Baasith akan timbul kesan negatif pada citra Allah. Akan tetapi sebagian Ulama lain menyebutkan bahwa boleh-boleh saja menyebut Al-Qaabidh tanpa menyertakan Al-Baasith asal tidak disalah artikan.
Siapa yang bisa menyalahkan Allah ketika menyempitkan rizki seseorang ? Siapa yang bisa menegatifkan citra Allah ketika memendekkan umur hamba-Nya ? Di balik semua kebijakan-Nya terdapat hikmah yang Dia sendiri mengetahui-Nya, sedangkan manusia baru bisa mengambil hikmahnya setelah peristiwanya berlalu.
"terima kasih anda sudah melihat blog saya"
"wassalam...wr.wb"
"wassalam...wr.wb"

Tidak ada komentar:
Posting Komentar