assalamualaikum.wr.wb
Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada
menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya [untuk diberi] rahmat-Nya
[kenabian]; dan Allah mempunyai karunia yang besar. (105)
Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya]; tidak mengantuk
dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada
yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (255)
“Al-’Azeem” adalah superlatif berasal dari kata benda `izam, kebesaran, kemurahan hati, martabat, kehormatan, harga diri, kebanggaan …
Para Azeem Mutlak adalah Satu yang kebesaran tidak
dapat ditangkap oleh penglihatan, melainkan melampaui segala batas,
begitu banyak sehingga tidak ada akal manusia yang bisa menyerapnya.
Allah telah berkata,
“Dia adalah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Quran, 2:255)
Orang yang paling menonjol di kota ini disebut terbesarnya. Inilah makna
dari apa yang orang-orang kafir berkata sebagai Al-Qur’an mengutip
mereka:
“… untuk orang besar di kedua kota …” (Qur’an, 43:31)
Allah telah berkata,
“… dan Quran besar” (Qur’an, 15:87)
Ketika Rasulullah saw menulis surat kepada Heraclius (yang akan dibahas nanti dalam buku ini Insya-Allah), ia memanggilnya “orang Azeem dari Roma,”
yaitu, Pembesar terbesar di Roma. Heraklius, yang memerintah 610-641
Masehi, adalah seorang kaisar Bizantium, penguasa Romawi Timur kerajaan.
Terlibat dalam banyak perang dengan Persia 634-642 AD Dia tidak menerima
Islam; pasukannya akhirnya ditaklukkan oleh pasukan Islam, sehingga ia
kehilangan Suriah, Palestina dan Mesopotamia (Irak atas) dan juga Mesir,
satu demi satu.
Jika Anda menganggap kebesaran al-Az`EEM, Anda akan
mengetahui bahwa siapa pun selain-Nya tidak signifikan. Manusia, tidak
peduli bagaimana pengetahuan, terbatas dalam lingkup dan isi dari
pengetahuannya. Bagaimana Anda bisa membandingkan seperti jumlah
terbatas pengetahuan dengan yang Maha Kuasa?
''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''
WASSALAM.WR.WB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar