X-Steel - Wait

Senin, 31 Oktober 2016

al majiid

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk al majiidAdapun nama Allah Al-Majid adalah yang Maha Mulia Dzat-Nya, Maha Indah perbuatan-Nya, Maha Berlimpah pemberian dan karunia-Nya.
Bukti Allah Maha Mulia Dzat-Nya adalah semua perbuatan Allah baik, tidak ada yang buruk. Nyamuk yang merupakan ciptaan Allah sekilas tampak hina, tapi dibalik itu ia membawa berkah bagi hamba-Nya. Dengan Allah ciptakan nyamuk, manusia mendapatkan penghasilan dari pembuatan obat anti nyamuk dan pembuatan obat virus akibat nyamuk. Dan masih banyak keberkahan lainnya yang didapat oleh manusia dengan diciptakannya nyamuk oleh Allah.
Pemberian Allah kepada manusia sangat melimpah. Kalau saja Allah hentikan sedetik saja oksigen dari alam semesta ini maka manusia akan mati karenanya. Atau Allah tidak berikan vitamin pada cahaya matahari, manusia akan merasa lemas.
Allah telah perindah design fisik manusia. Allah berfirman, “Allah telah mempergabus rupamu.” “Allah telah menciptakan (manusia) dengan sebaik-baik ciptaan.
Allah telah meletakkan otak di atas supaya manusia menghormati otaknya dengan menggunakannya untuk memikirkan dan memahami kebaikan. Oleh sebab itu ketika otaknya tidak digunakan untuk kebaikan, ada istilah “Otak jangan diletakkan di dengkul”. Semua yang Allah berikan harus dirasakan dan disadari, salah satu di antaranya Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk yang indah. Untuk menumbuhkan kesadaran akan hal itu, sesekali boleh saja seorang mukmin nongkrong dekat monyet, bandingkan antara dirinya dan monyet mana yang lebih baik rupanya. Bandingkan rupanya dengan makhluk-makhluk Allah lainnya. Dengan begitu, seorang hamba akan tahu bahwa Allah itu Al-Majid, semua perbuatan-Nya melimpah dengan kebaikan.
 

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

al waduud

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk kali grafi al waduud“Di antara kandungan makna nama Allah, Al-Waduud (Maha Mencintai dan dicintai hamba-hamba-Nya yang shaleh) adalah bahwa,
Dialah yang memberi taufik kepada hamba-hamba-Nya yang beriman kepada SEBAB-SEBAB yang memudahkan mereka untuk mencintai-Nya, bahkan menjadikan-Nya lebih mereka cintai dari segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di berkata :
“Karunia/kebaikan semua kembali kepada Allah, karena Dialah yang memudahkan segala sebab untuk menjadikan hamba-hamba-Nya cinta kepada-Nya, Dialah yang mengajak dan menarik hati mereka untuk mencintai-Nya.
Dialah yang mengajak hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya dengan menyebutkan (dalam al-Qur’an) sifat-sifat-Nya yang Maha luas, agung, dan indah, yang ini semua akan menarik hati-hati yang suci dan jiwa-jiwa yang lurus.
Karena sesungguhnya hati dan jiwa yang bersih secara fitrah akan mencintai (sifat-sifat) kesempurnaan “”
Allah telah menunjukkan sebab-sebab dan cara-cara untuk mencintai Nya yang benar, sebagai konsekuensi dari makna Asmaul Husna Nya Al-Waduud.
Oleh karena itu cintailah Allah dengan sebab sebab, cara cara, dan pemahaman yang benar!
Jangan sampai kita tidak dicintai Allah dan bahkan justru dimurkai oleh Nya, karena kita menempuh cara dan sebab yang tidak dibenarkan syariat Allah dalam menggapai cinta Nya.
Berhati hati lah terhadap perangkap dan talbis iblis yang mengatasnamakan cinta. Sudah cukup banyak korbannya, bahkan hingga yang sampai bersikap “Kurang Ajar” terhadap Allah dengan mengatas namakan cinta.


''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

al hakiim

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk al hakimAl-Hakîm, salah satu nama Allah Azza wa Jalla yang sangat indah, namun jarang dihayati oleh kaum Muslimin. Itulah sebabnya, disamping tidak merasakan indahnya nama itu, juga banyak pelanggaran terhadap hukum Allah yang dilakukan oleh banyak kaum Muslimin, baik dalam konteks individual maupun sosial.
DALIL BAHWA AL-HAKIIM ADALAH NAMA ALLAH
Banyak dalil dari Al-Qur`ân Al-Karîm yang menunjukkan bahwa al-Hakîm merupakan salah satu nama Allah Azza wa Jalla . Di samping itu, banyak disebutkan secara bersamaan dengan nama Allah lainnya. Sebagai contoh, misalnya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

Dan Dia-lah Allah Yang Hakîm (Maha Bijaksana) lagi Khobîr (Maha Mengetahui). [Saba`/34:1].
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, para ulama menetapkan bahwa al-Hakîm merupakan salah satu nama Allah yang Husna (sangat indah). Di antaranya, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah (seorang ulama besar zaman ini yang telah wafat) dalam kitabnya, al-Qawa’id al-Mutsla fi Shifatillah wa Asma’ihi al-Husna.[1]
Juga Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakr az-Zur’i ad-Dimasyqi (691-751 H). Dalam hal ini beliau membawakan firman Allah Azza wa Jalla :
''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB


al wasii

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk kaligrafi al wasiiAl-Wasi’ adalah pecahan kata dari sa’ah (lapang). Kata sa’ah terkadang disandarkan kepada ilmu, luas informasinya terhadap segala sesuatu. Itu dari segi ilmu. Tapi terkadang disandarkan kepada perbuatan baik dengan membentangkan nikmat-nikmat, dan bagaimana ia ditakdirkan serta melalui jalan apa ia diturunkan. Karenanya Al-Wasi’ yang mutlak hanyalah Allah, yang Maha Luas ilmu-Nya dan Maha Luas kebaikan serta nikmat-Nya melalui cara takdir dan jalan yang Dia inginkan.
Hal seperti itu terkadang tidak terduga. Misalnya masalah ilmu. Seseorang kuliah di jurusan A, tapi ia justru mendapatkan ilmunya di jurusan B. Begitu juga masalah rizki, tidak semua orang punya ilmu banyak, tapi ia selalu mendapat rizki. Bahkan terkadang orang mendapatkan rizki dari jalur yang bukan profesinya. Sebut saja seorang dokter, terkadang ia mendapatkan rizki dari bisnis properti, bukan dari profesinya sebagai dokter. Jadi, bagaimana cara ditakdirkan dan melalui jalan apa rizki diberikan hanyalah Allah yang mengetahuinya karena ia Al-Wasi’ (Maha Luas). Karenanya tidak perlu susah-susah meminta cara mendapatkan rizki, cukup meminta rizki kepada Allah. Adapun cara dan jalannya diserahkan kepada Allah.
Bila dilihat dari segi luas ilmu-Nya, ilmu Allah luas dan tidak ada tepi. Bahkan bila air laut dijadikan tinta untuk menulis semua nikmat Allah maka tidak akan cukup untuk mencatatnya. Allah Maha Luas rahmat dan ilmu-Nya. Allah berfirman,
Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula),” (Al-Kahfi: 109).
''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

 

al mujiib

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk al mujiibAl-Mujiib adalah satu nama Allah dalam Asma′ul Husna . Secara bahasa , berarti Allah Yang Maha Mengabulkan.
Al-Mujiib berasal dari akar kata ajaaba yang berarti "menjawab" dan "jawaban", yaitu membalas pembicaraan, pertanyaan, permintaan atau semacamnya. Beberapa ulama menyatakan bahwa bahwa kata Al-Mujiib , pada awalnya mengandung makna "memotong", dengan pengertian bahwa Allah memotong permintaan dengan pengabulan sebelum tuntasnya permintaan tersebut.

Dalam Alquran, kata Al-Mujiib hanya disebutkan satu kali, yaitu dalam QS Hud ayat 61 , dimana Allah berfirman, yang artinya ,” Dan kepada Samud (Kami utus) saudara mereka, Salih. Salih berkata ‘hai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,karena itu mohonlah ampunan-Nya , kemudian bertobatlah kepada-Nya. SesungguhnyaTuhan-ku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya”.

Dan jamaknya, mujiibun, dalam QS Ash-Shaffat ayat 75, dimana Allah berfirman, yang artinya, “ Sesungguhnya Nuh telah memohon kepada Kami ; maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami),”.

AL MUJIIB ,Yang Maha Mengabulkan/Yang Maha Memperkenankan adalah Allah yang menjawab (menyambut) doa-doa hambanya yang memohon dengan membantunya, menjawab seruan mereka yang menyeru-Nya.
Sesungguhnya Allah mengetahui kebutuhan hambanya sebelum mereka memintanya. Allah telah mempersiapkan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan hamba-Nya, dengan menciptakan makanan, dan dengan memberikan kemudahan berupa cara atau sebab dan sarana untuk memenuhi semua kebutuhan mereka


''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB
 

ar raqiib

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk ar raqiib MAKNA AR-RAQIB SECARA BAHASA
Ibnu Fâris rahimahullah menjelaskan bahwa asal kata nama ini menunjukkan makna yang satu, yaitu berdiri (tegak) untuk mengawasi atau memperhatikan sesuatu [1]. Sedanglan al-Fairuz Abâdi rahimahullah dalam al-Qamuusnya menjelaskan bahwa nama ini secara bahasa berarti pengawas, penunggu dan penjaga [2]. Sementara itu, Ibnul Atsîr rahimahullah dan Ibnu Manzhûr rahimahullah menjelaskan bahwa nama Allah al-Raqîb berarti Maha Penjaga/Pengawas yang tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya [3]. Demikian pemaparan para Ulama lughah (bahasa) tentang makna kata ar-raqiib melalui tinjauan bahasa.

PENJABARAN MAKNA NAMA ALLAH AL-RAQIB
Imam Ibnu Katsîr rahimahullah ketika menafsirkan ayat pertama di atas, beliau menjelaskan bahwa makna ar-Raqîb adalah zat yang maha mengawasi semua perbuatan dan keadaan manusia” [4]
.
Syaikh ‘Abdurrahmân as-Sa’di rahimahullah berkata: “Ar-Raqîb adalah zat yang maha memperhatikan dan mengawasi semua hamba-Nya ketika mereka bergerak(beraktifitas) maupun ketika mereka diam, (mengetahui) apa yang mereka sembunyikan maupun yang mereka tampakkan, dan (mengawasi) semua keadaan mereka” [5]

Di tempat lain beliau berkata, ar-Raqîb adalah zat yang maha mengawasi semua urusan (makhluk-Nya), maha mengetahui kesudahannya, dan maha mengatur semua urusan tersebut dengan sesempurna-sempurna aturan dan sebaik-sebaik ketentuan[6] “.
Maka makna ar-Raqîb secara lebih terperinci adalah Dzat Yang Maha memperhatikan (mengetahui) segala yang tersembunyi dalam dada (hati) manusia, yang Maha mengawasi apa yang diusahakan setiap diri manusia, Yang Maha memelihara semua makhluk dan mengatur mereka dengan sebaik-baik aturan dan penataan paling sempurna, yang Maha mengawasi semua yang terlihat dengan penglihatan-Nya, tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya, yang Maha mengawasi semua yang terdengar dengan pendengaran-Nya yang meliputi segala sesuatu, yang Maha mengawasi (memperhatikan) semua makhluk dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu [7] .

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB
 

al kariim

assalamualaikum.wr.wb
Secara bahasa, al-karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-karim diartikan bahwa allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugrah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. Hal tersebut sesuai dengan firmanya :
Q.S al-infitar : 6 yg artinya
Artinya : “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah?
Al Karim ialah Dzat yang banyak memberi dan berbuat baik tanpa diminta. Berbeda dengan As-Sakhiy (dermawan) yang suka memberi karena diminta. Atas dasar inilah, Allah memberikan nama-Nya dengan Al-Karim, bukan As-Sakhiy. Ada pendapat lain mengatakan, bahwa Al-Karim artinya ialah jika mampu membalas, ia justru memaafkan; jika berjanji, ia menepati; dan jika memberi, ia melebihi apa yang diharapkan, tidak peduli berapa banyak ia memberi dan kepada siapa ia memberi. Jika timbul kebutuhan kepada selainnya, ia tidak rela. Dia tidak menyia-nyiakan orang yang berlindung atau menyerahkan diri kepadanya, dan dicukupkannya orang itu dari perantara dan pembela lain. Tidak ada yang memiliki sifat-sifat ini selain Allah SWT. Nama ini memberi pengertian istimewa tentang Allah SWT Al-Karim bermaksud:

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB
 
 


Minggu, 30 Oktober 2016

al jalil

 assalamualaikum.wr.wb
 

Hasil gambar untuk asmaulhusna al jalilKata Al-Jalil berasal dari kata al-jaliah arti mulanya adalah unta yang besar. Dalam Al-Qur'an tidak ditemukan kata Al-Jalil. Namun ada dua ayat yang menunjukkan sifat ini dengan menggunakan lafadz Dzul jalaali wal ikraam (Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan).Imam Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kata Al-Jalil mengandung isyara menafikan. Misalnya Alllah tidak berbentuk fisik, tudak butuh, tidak lemah dan sebagainya. Pendapat lain menyatakan bahwa Al-Jalil adalah Dia yang berwanang memerintah dan melarang. Dia yang menampakkan diri kepada mahluk-Nya, tetapi mereka tidak mampu melihat-Nya dengan mata kepala, karena mata kepala mereka tidak mempu menyaksikan keindahan dan kesempurnaan-Nya. Dialah Tuhan yang Maha Agung dan Maha Perkasa. Tidak ada energi, materi, atau waktu yang menyamai keagungan, keperkasaan dan kekekalannya. Dzat, sifat dan keberadaan-Nya Agung dan besar serta tidak dapat diukur dengan waktu dan tempat. Tetapi Dia di sini, dimana-mana dan di segala zaman. Pengetahuan-Nya sangat besar, segala sesuatu diketahui-Nya, karena Dialah yang menciptakannya. Kekuasaan-Nya sangatlah besar, Dia meliputi (menguasai) seluruh alam bahkan setiap atom. Kasih sayang-Nya sangatlah besar. Dia mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Kemurahan-Nya tidak terbatas. Kekayaan-Nya tidak pernah habis. Siapakah yang harus di hormati, dipuji, dicintai, dan ditaati selain Dia yang Maha Agung dan Maha besar.

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB
 

al-hasiib

 assalamualaikum.wr.wb
Sebelumnya telah dibahas Asma Allah Al-Muqit, yaitu yang menciptakan seluruh kebutuhan pokok manusia dan membuatkan sistem sehingga dapat sampai ke badan. Kalau saja Allah hanya menciptakan fasilitas makanan, lalu tidak menciptakan saraf-saraf rasa dimulut dan lidah, semua makanan akan terasa payau dan pahit. Manusia akan tersiksa karena hal itu. Itu yang disebut dengan Al-Muqit.
Pembahasan berikutnya adalah nama Allah Al-Hasib, yaitu yang Maha Mencukupi. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Ia akan mencukupinya,” (Ath-Thalaq: 3).
Allah SWT yang mencukupi kebutuhan setiap orang. Sebelum Allah buat rizki manusia cukup, Allah ciptakan dalam diri manusia untuk menampung kecukupan tersebut. Kalau lah perut manusia sebesar drum, makan dua atau tiga piring tidak akan pernah cukup, mungkin sepuluh kilo manusia baru akan merasakan cukup. Manusia akan merasa tidak nyaman dengan hal itu. Allah telah menciptakan badan manusia dengan takaran kecukupannya sehingga tidak mengganggu manusia itu sendiri. Apalagi bila manajemen makannya benar, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafas. Manajemen itu akan membuat hidup manusia sangat hemat, baik hemat secara uang atau pun hemat karena sehat secara badan.
Subhanallah, hal semacam itu jarang dicermati oleh manusia. Kalaulah badan manusia Allah buat sebesar gunung, berapa meter manusia perlu bahan untuk membuat pakaian. Semua badan manusia Allah buat mudah untuk dicukupi. Kalau Allah ciptakan badan manusia bercabang-cabang, tentu susah mencukupinya. Allah telah ciptakan manusia sesuai porsinya sehingga mudah untuk membuat pakaiannya.
Al-Hasib yang bermakna al-Kafi memiliki dua makna, yaitu al-Kafi dalam memberikan kecukupan dan al-Kafi dalam memberikan wadah untuk dicukupi. Al-Kafi di sini yang dimaksud adalah mencukupi kebutuhan pokok manusia.

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

Jumat, 28 Oktober 2016

al muqit

 assalamualaikum.wr.wb

“Al-Muqeet” berasal dari kata benda qoot akar, rezeki, makanan yang menopang tubuh manusia.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa al-Muqeet adalah al-Muqtadir, Maha kuasa itu.
Al-Muqeet menciptakan semua makhluk, menciptakan juga sarana untuk makanan mereka. Ia menyediakan cara bagi mereka untuk memiliki akses ke sarana rezeki, Dia telah diakses kepadanya apa yang perlu dan apa yang kemewahan.
Dia menopang tubuh dan jiwa-jiwa. Dia telah mengambil atas diri-Nya untuk mempertahankan ciptaan-Nya.
Al-Muqeet mendengar doa diam dan menanggapi itu dan tahu penderitaan dan menghapusnya.
“Al-Muqeet” menyampaikan arti yang sama dengan “al-Hafeez” Pelindung, maka, Ia melindungi dan memelihara makhluk hidup.
Referensi ada di seluruh Al-Qur’an. Sebagai contoh, Allah telah mengatakan hal berikut di Surat Fussilat:

Dan Dia membuat di dalamnya pegunungan di atas permukaannya, dan Dia memberkati dalamnya dan membuat makanan di dalamnya, dalam empat periode: sama untuk para pencari” (Qur’an, 41:10)

Dia menopang hati melalui pengetahuan, maka Dia adalah al-Razzaq tetapi dengan cara yang lebih spesifik, untuk rezeki meliputi baik makanan dan non-makanan. cukup makanan untuk menjaga tubuh seseorang hidup.
Ini juga berarti Dia Yang mengambil kendali penuh atas sesuatu atau seseorang, yang Mampu mengelola / nya urusan.
Al-Muqeet Sendirian adalah Mampu dan Diketahuinya segalanya. Salah satu perilaku yang baik terinspirasi oleh Atribut ini adalah bahwa ketika makanan kepada Anda, Anda harus mengakui al-Muqeet yang rezeki cukup luas dan mencakup, melalui siapa Rahmat yang Anda disediakan dengan makanan. Pengakuan tersebut akan menyebabkan cahaya Atribut ini untuk mengangkat Anda secara rohani.


''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

al-hafiz

 assalamualaikum.wr.wb
    Allah dengan sifat-Nya Al Hafizh yaitu sebagai Pemelihara segala sesuatu punya hak mutlak untuk menentukan kelanggengan dan keabadian dunia ini, sehingga siapa saja yang tidak ikut bersama Allah untuk menyelamatkannya maka ada upaya lain yang lebih dahsyat terjadi pada kehidupan manusia yaitu pergantian generasi;

        Rasulsudahberupayauntukbersikapamanahdalammenyampaikanrisalahinidanmemangdemikiankewajibanmereka, menerimawahyukemudianmenyampaikannyakepadaummatnyadenganharapan agar berimankepada Allah danmengikutiajaran yang disampaikanyaitu agama tauhidini;
Katakanlah (haiorang-orangmukmin): "KamiberimankepadaAllah dan apa yang diturunkankepadakami, dan apa yang diturunkankepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anakcucunya, dan apa yang diberikankepada Musa dan Isa sertaapa yang diberikankepadanabi-nabidariTuhannya. kamitidakmembeda-bedakanseorangpundiantaramereka dan kamiHanyatundukpatuhkepada-Nya".[Al Baqarah 2;136]

Memang dan semua nabi itu sama perannya dalam rangka mengajak manusia ke jalan Allah agar selamat dari segala pengaruh sesat dan menyesatkan. Sebagai muslimpun kita wajib mengimani semua nabi dan rasul tersebut tanpa membedakan antara satu dengan lainnya, akan tetapi masing-masing nabi dan rasul memiliki keutamaan dan kelebihan masing-masing, ibarat bintang yang sedang menerangi bumi,  semua bintang itu bercahaya, namun ada cahayanya yang terang benderang dan tidak sedikit pula yang hanya redup-redup bahkan nyaris tidak nampak, Allah berfirman dalam surat Al Baqarah 2;285
“Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.".

Allah telah memelihara generasi tauhid ini sejak kenabian Muhammad Saw, hingga pada masa  yang akan datang dan Diapun telah menyebutkan bahwa ummat islam adalah ummat terbaik dibandingkan ummat terdahulu karena ada kelebihan yang menggunggulinya;
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik" [Ali Imran 3;110].

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB
 

al-kabir

 assalamualaikum.wr.wb
 

                Allah Yang Maha Besar, Al Kabiir, yang merupakan salah satu dari nama-nama baik  Allah pada asma ul husna, pengakuan ini sering kita dengarkan dengan telinga yang nyaring mendengarkannya,  bahkan kita ucapkan selalu  melebihi ucapan lainnya apalagi dalam shalat dengan takbirarul ihram, ”Allahu Akbar”.
”(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena Sesungguhnya Allah, Dialah (tuhan) yang haq dan Sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, Itulah yang batil, dan Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar.” [Al hajj 22;62].

                Banyak kebesaran Allah yang dapat kita ungkapkan dalam kehidupan sehari-hari, disekitar kita, kejadian yang kita alami sendiri berupa kematian ataupun kelak terjadinya kiamat saat hancurkan alam raya ini yang akan diganti dengan alam lain yang lebih besar dan abadi yaitu akherat.

Kalau manusia mau untuk sejenak merenungi alam yang terbentang dengan segala makhluk serta peristiwa yang terjadi didalamnya, maka tidak akan ditemui keingkaran kepada Khaliqnya.  Berfikir sejenak atas peristiwa alam yang terjadi sehari-hari akan membangkitkan kesadaran yang tinggi, bagaimana langi dan bumi diciptakan serta rintik hujan sampai ke tanah yang dapat menyuburkan tanaman;
             ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sesungguhnya adalah tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir” [Al Baqarah 2;164].

            Allah memerintahkan kepada manusia agar mereka menggunakan fikiran dan mengerti peristiwa yang terjadi untuk diambil maknanya. Di angkasa raya dengan kebesaran penciptanya berjuta-juta bintang bertaburan memberi warna indahnya langit, pergantian musim dan cuaca, gumpalan awan yang membawa hujan, sungai yang mengaliri air;
”Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan bintang-bintang” [Ash Shaffat 37;6].

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

al aliy

 assalamualaikum.wr.wb
 Hasil gambar untuk kaligrafi al aliy
            Dalam ayat kursi yaitu ayat ke 255 dari surat Al Baqarah dinyatakan bahwa Allah itu Maha Tinggi lagi Maha Besar, tidak ada makhluk manapun yang dapat menandingi ketinggian dan kebesaran-Nya. Ketinggian dan Kebesaran Allah disebutkan dengan beberapa Kekuasan yang dimiliki-Nya yaitu;
           
1.      Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; walaupun di dunia ini banyak tampil Tuhan-tuhan lain yang diciptakan manusia, karena kebodohan dan kefasikannya, patung dan berhala, pohon-pohon besar, bintang dan bulan hingga matahari dijadikan tuhan, padahal semua itu tidak mampu berbuat apapun terhadap dirinya apalagi terhadap yang menyembahnya.

2.      Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);di alam raya ini semuanya makhluk Allah, hasil ciptaan-Nya sehingga tanpa Allah makhluk ini tidak ada artinya, semua makhluk akan hancur karena kematian ataupun akhir dari kehidupan dunia, sedangkan Allah hidup abadi, selain itu seluruh fasilitas hidup makhluk-Nya selalu dibawah pengawasan dan kepengurusan Allah.

3.      Tidak mengantuk dan tidak tidur; kalau mengantuk dan tidur maka bukanlah Tuhan karena Allah tidaklah sama dengan makhluk yang membutuhkan makan dan minum, mengantuk dan tidur sebagai sarana istirahatnya. Tidak ada makhluk yang mampu bertahan tidak tidur sekian malam, bila terjadi berarti sang makhluk terkena serangan penyakit.

4.      Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi; semua apa yang ada di langit dan di bumi bahkan di alam jagat raya ini milik-Nya, makhluk hanya diberi tempat untuk menetap dalam waktu yang singkat, dikala Allah menghendaki semuanya akan diambil kembali, bahkan hamba tidak memiliki apapun, semuanya itu hanya titipan belaka, jangankan sesuatu yang dimiliki hamba, sedangkan hamba itu sendiri dikuasai kepemilikannya oleh Allah.

5.      Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?Kelak diakherat dikala manusia berada dalam nasib yang belum tentu akan kemana, apakah akan masuk neraka karena dosa-dosa yang dilakukan ataukah akan masuk syurga sebagai rahmat dari Allah, saat itu hamba menantikan syafaat atau pertolongan Allah, Allah memberikan syafaat-Nya melalui para nabi dan para syuhada sehingga ada sekian hamba yang mendapat pertolongan, keringanan azab bahkan masuk syurga, semuanya dengan izin Allah.

6.      Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka; apapun yang disembunyikan manusia terhadap masa lalunya atau terhadap sesuatu yang akan terjadi, atau diletakkan pada sebuah tempat yang gelap, sunyi dan tidak ada yang tahu, apakah manusia beramal dengan ikhlas atau riya’maka semuanya akan diketahui Allah dan akan dibongkar semuanya kelak di akherat.

7.      Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya; manusia hanya makhluk, akan memperoleh sesuatu karena karunia dari Allah, ilmu yang ada pada manusia sangat sedikit sekali dan itupun karena Allah yang memberikan sedikit ilmu-Nya, Ilmu Allah dan ilmu manusia itu ibarat sebuah lautan dengan sebuah lidi, bila lidi kita celupkan ke lautan maka terbawa sedikit air yang menempel di lidi itu, maka itulah ilmu manusia, sedangkan lautan luas itu merupakan ilmu Allah.

8.      Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya; Allah itu berkuasa, kekuasaan-Nya meliputi semuanya, yaitu apayang ada di langit dan di bumi di bawah kekuasaan Allah, begitu luasnya kerajaan yang dimiliki Allah, semuanya dalam pemeliharaan Allah, tanpa ada bantuan dari siapapun.

9.      Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar; dengan sifat Maha Tinggi dan Maha Besar-Nya itu tidak ada yang mampu menyamai-Nya, walaupun manusia mencari tandingan dengan menampilkan tuhan-tuhan ciptaan manusia, atau adanya raja-raja kecil di dunia ini, tidak ada yang dapat menyampai-Nya karena semuanya itu adalah makhluk Allah, hamba Allah yang Dia Ciptakan.

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB
 

asy syakuur

 assalamualaikum.wr.wb
           Seluruh isi langit dan bumi ini kepunyaan Allah, tak satupun makhluk yang menguasainya bahkan makhluk itu sendiri Allah yang menentukan hidup dan matinya, yang menghamparkan rezekinya, yang membalas kebaikan yang dilakukannya, tapi setiap kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya, Allah selalu mensyukurinya, Allah memberikan pujian dengan ucapan “terima kasih”, dengan sifat dan nama-Nya Asy Syakuur, Allah menaburkan rasa syukur-Nya kepada sang hamba yang mau dan mampu untuk menunaikan kebajikan walaupun sebesar zarrah, apalagi mampu untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah Al Mukarramah;
”Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui” [Al Baqarah 2;158].

Allah saja demikian rasa syukur-Nya kepada hamba yang berbuat kebaikan, apatah lagi kebaikan itu dari Allah tentu rasa syukur hamba seharusnya lebih dari itu, bahkan rasa syukur itu juga dialamatkan kepada manusia lainnya yang sudah berbuat kepadanya dengan istilah ”terima kasih”. Apalagi fasilitas hidup diberikan Allah kepadanya dengan harta dan kekayaan yang banyak, tentu tidak akan merubah komitmen awal yaitu bersyukur dengan segalanya dan jangan sebaliknya menjadi kufur nikmat karena harta yang melimpah itu.

Harta merupakan salah satu nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang dikaruniakan kepada umat manusia. Keindahannya demikian memesona.Pernak-perniknya pun teramat menggoda. Ini mengingatkan kita akan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada segala apa yang diingini (syahwat), yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang.Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Al-Jannah).” (Ali ‘Imran 3: 14)


''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

al-gofur

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk kaligrafi al ghofur

            Tak ada kewenangan manusia untuk menutup pintu taubat karena yang akan mengampungi dosa itu adalah Allah, sebab Dia punya sifat Al Ghafur, Yang Maha Pengampun.

”Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu Menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu Mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) Perkataan yang ma'ruf. dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” [Al Baqarah 2;235]

Orang yang baikbukanlah orang yang tidakpernahberbuahsalahtapiadalah orang yang ketikasalahdiabertaubatkepada Allah, Allah menerimataubatseseorangtanpadapatdihalangiolehsiapapun.

Taubat adalah perasaan hati kecil yang merupakan penyesalan atas segala yang telah terjadi, kemudian mengharap ampunan dari Allah SWT dengan menjauhi segala perbuatan dosa, dan selalu berbuat baik. Dengan perbuatan baik inilah, taubat seseorang dan  seluruh ketaatannya akan diterima oleh Allah SWT. Barangsiapa yang bertaubat hanya sekedar mengisi kekosongan dan tidak mengerjakan apa-apa yang dicintai oleh Allah, maka dia tidak dikatakan bertaubat, kecuali kalau dia benar-benar kembali kepada Allah dan berusaha melepaskan keterkaitan hati dari mengulangi perbuatan dosa serta menetapkan makna taubat didalamnya sebelum mengucapkan secara lisan, dan membuktikan kesungguhan taubatnya dengan menjauhi segala yang dibenci Allah SWT seraya kembali kepada yang dicintai dan diridhai-Nya.

Taubat memiliki keutamaan bagi orang yang menyadari kesalahannya lalu kembali menjadi orang-orang yang shaleh yang diiringi dengan penyesalan yang mendalam, adapun keutamaannya adalah;

Taubat kepada Allah adalah perbuatan yang paling utama, oleh karena itu Allah selalu menyeru kepada orang-orang mukmin untuk bertaubat,
”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beiman supaya kamu beruntung” [An Nur 24;31] dan Allah selalu membuka pintu-pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya;
 Katakanlah,”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, dan sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Az Zumar 39;53].

Barangsiapa yang bertaubat dan memohon ampun kepada –Nya, niscaya Allah akan mengampuninya, walaupun dia telah banyak berbuat dosa;
”Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menyesatkan dirinya sendiri. Kemudian ingat akan Allah dan memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu sedang mereka mengetahui” [Ali Imran 3;135]


''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

al-azhiim

 assalamualaikum.wr.wb

Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya [untuk diberi] rahmat-Nya [kenabian]; dan Allah mempunyai karunia yang besar. (105)
Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya]; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (255)

“Al-’Azeem” adalah superlatif berasal dari kata benda `izam, kebesaran, kemurahan hati, martabat, kehormatan, harga diri, kebanggaan …
Para Azeem Mutlak adalah Satu yang kebesaran tidak dapat ditangkap oleh penglihatan, melainkan melampaui segala batas, begitu banyak sehingga tidak ada akal manusia yang bisa menyerapnya. Allah telah berkata,

Dia adalah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Quran, 2:255)
Orang yang paling menonjol di kota ini disebut terbesarnya. Inilah makna dari apa yang orang-orang kafir berkata sebagai Al-Qur’an mengutip mereka:
… untuk orang besar di kedua kota …” (Qur’an, 43:31)
Allah telah berkata,
… dan Quran besar” (Qur’an, 15:87)

Ketika Rasulullah saw menulis surat kepada Heraclius (yang akan dibahas nanti dalam buku ini Insya-Allah), ia memanggilnya “orang Azeem dari Roma,” yaitu, Pembesar terbesar di Roma. Heraklius, yang memerintah 610-641 Masehi, adalah seorang kaisar Bizantium, penguasa Romawi Timur kerajaan.
Terlibat dalam banyak perang dengan Persia 634-642 AD Dia tidak menerima Islam; pasukannya akhirnya ditaklukkan oleh pasukan Islam, sehingga ia kehilangan Suriah, Palestina dan Mesopotamia (Irak atas) dan juga Mesir, satu demi satu.
Jika Anda menganggap kebesaran al-Az`EEM, Anda akan mengetahui bahwa siapa pun selain-Nya tidak signifikan. Manusia, tidak peduli bagaimana pengetahuan, terbatas dalam lingkup dan isi dari pengetahuannya. Bagaimana Anda bisa membandingkan seperti jumlah terbatas pengetahuan dengan yang Maha Kuasa?
''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB