![]() |
NAMA ;tersebut termasuk Al-Asma`ul Husna, sebagaimana terdapat dalam nash Al-Quran yang bermakna kurang lebih ( Yang Maha Perkasa) berarti Allah Subhanahu Wata'ala memiliki sifat Maha Mulia, Maha Kuat, Maha Perkasa, Maha Konsekuen dan Maha BijaksanaKata aziz berasal dari ‘azza ya’uzzu yang berarti mengalahkan. Namun juga dapat berasal dari kata ‘azza ya’izzu yang bermakna tidak ada duanya, sangat susah diraih, atau dapat juga berasal dari ‘azza ya’azzu yang berarti menguatkan sehingga tidak terbendung. Kata Al Aziz sendiri sering diberi makna yang Maha Perkasa atau yang Maha Mulia. Sedang kata izzat sering dimaknai kemuliaan, keperkasaan atau kekuatan.
Ada beberapa unsur keperkasaan yang menyusun al izzat, manurut Imam
Ghazali yakni perannya yang sangat penting, sangat dibutuhkan, dan sulit
diraih. Peran Allah Subhanahu Wata'ala dalam mengatur jagad raya ini
sangat penting. Tanpa peran Allah Subhanahu Wata'ala jagad raya ini akan
hancur berantakan. Tidak ada satu makhluk pun yang mampu menggantikan
peran Allah Subhanahu Wata'ala dalam mengatur jagad raya.
Di sisi lain Allah yang Maha Mulia, kesempurnaan sifat-Nya yang Maha Mulia ini sangat sulit atau tidak mungkin diraih oleh makhluknya sama sekali. Bahkan untuk membayangkan seberapa besar kemuliaan Allah tidak ada manusia dan atau makhluk Nya yang mampu dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Puncak kemuliaan yang tidak pernah tersentuh oleh kehinaan sama sekali, tanpa cacat dan tanpa cela. Bahkan sebenarnya tidak ada satu makhluk yang mampu mengenal Allah Subhanahu Wata'ala dalam arti yang sebenarnya.
Hanya Allah Subhanahu Wata'ala sendiri yang mengenal siapa sebenarnya Yang Maha Mulia itu. Sedangkan Allah dengan segala kekayaan yang dimilikinya sangat dibutuhkan oleh semua makhluk yang hidup di semesta alam ini. Allahushshamad, Allah tempat bergantung segala sesuatu. Semua makhluk yang hidup maupun yang tidak hidup keberadaannya di dunia ini tergantung kepada Allah. Lengkaplah sudah sifat keperkasaan atau kemuliaan Allah seperti apa yang dipersyaratkan oleh Imam Ghazali di atas. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat meraih ketiga usur bersama-sama.
Karena keperkasaan atau kemuliaan itu milik Allah semuanya maka bagi
siapa saja yang menghendaki keperkasaan atau kemuliaan tidak ada jalan
lain kecuali memohonnya kepada Allah. Dia harus meyandarkan segala upaya
untuk mencapai keperkasaan atau kemuliaan tersebut kepada Allah.
Menempuh jalan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan Allah
untuk memperoleh kemuliaan tersebut. Maka hanya dengan berbuat taat
kepada Allah kita bisa mendapatkan kemuliaan tersebut.Di sisi lain Allah yang Maha Mulia, kesempurnaan sifat-Nya yang Maha Mulia ini sangat sulit atau tidak mungkin diraih oleh makhluknya sama sekali. Bahkan untuk membayangkan seberapa besar kemuliaan Allah tidak ada manusia dan atau makhluk Nya yang mampu dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Puncak kemuliaan yang tidak pernah tersentuh oleh kehinaan sama sekali, tanpa cacat dan tanpa cela. Bahkan sebenarnya tidak ada satu makhluk yang mampu mengenal Allah Subhanahu Wata'ala dalam arti yang sebenarnya.
Hanya Allah Subhanahu Wata'ala sendiri yang mengenal siapa sebenarnya Yang Maha Mulia itu. Sedangkan Allah dengan segala kekayaan yang dimilikinya sangat dibutuhkan oleh semua makhluk yang hidup di semesta alam ini. Allahushshamad, Allah tempat bergantung segala sesuatu. Semua makhluk yang hidup maupun yang tidak hidup keberadaannya di dunia ini tergantung kepada Allah. Lengkaplah sudah sifat keperkasaan atau kemuliaan Allah seperti apa yang dipersyaratkan oleh Imam Ghazali di atas. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat meraih ketiga usur bersama-sama.
Wallahu A'lam
"terima kasih anda sudah melihat blog saya"
WASSALAM.WR.WB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar