X-Steel - Wait

Senin, 14 November 2016

al-haqq

 assalamualaikum.wr.wb
Hasil gambar untuk kaligrafi al haqqApa saja yang dikabarkan tentang sesuatu hanya ada dua kemungkinan, yaitu batil mutlak atau haq mutlak dan haq dari satu sisi atau batil dari sisi lainnya. Sesuatu yang menyalahi dzatnya adalah batil mutlak dan sesuatu yang wajib adalah haq mutlak. Apabila dzatnya ada, tapi adanya disebabkan dzat lainnya maka ia disebut haq dari satu sisi dan batil dari sisi lainnya. Seperti manusia, keberadaannya adalah haq. Tapi dari sisi lain batil karena keberadaan manusia tergantung dengan Allah. Sesuatu yang dari satu sisi tidak ada wujudnya maka ia adalah batil, tapi dari satu sisi lainnya ia mendapat manfaat dari keberadaannya maka ia adalah haq. Namun dari sisi dirinya sendiri adalah batil. Sebagaimana firman Allah:
Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya (Allah),” (Al-Qashash: 88)
Jadi dunia itu hanya ada 3 kemungkinan; Pertama Al-Haq yang adanya tidak tergantung dengan yang lain. Kedua batil karena tidak ada wujudnya. Ketiga karena keberadaannya tergantung dengan yang lainnya. Untuk itu, Al-Qur’an dikatakan Haq karena ia adalah kalamullah. Manusia dari satu sisi disebut Haq karena diciptakan oleh Allah. Hanya saja dalam menjalankan kehidupan manusia dapat mengikuti yang haq atau pun yang batil
Dengan ini dapat diketahui bahwa ada haq hakiki yang tidak tergantung dengan lainnya dan dari dzatnya pula diambil haq segala sesuatu, yaitu Allah Ta’ala.
Perkara haq bisa juga sesuatu yang sudah diketahui akal dan wujudnya ada serta sesuai dengan keberadaannya. Dari segi sisinya ada seperti minyak bumi, orang baru puluhan tahun lalu menemukan minyak bumi tapi bukan berarti sebelum ditemukan minyak lalu minyak itu tidak ada. Dari sisi akal dapat mengetahui sesuatu terhadap apa yang ada pada sesuatu juga bisa disebut haq. Oleh karen itu yang paling haq dari segala yang ada adalah Allah Ta’ala, sebab itu Allah yang paling haq di antara segala yang ada di alam ini. Ilmu yang paling haq adalah ilmu mengenal Allah Ta’ala, “Ketahuilah bahwa tiada tuhan kecuali Allah,” (Muhammad: 19). Ilmu mengenal Allah bahwa Dia sesuai dengan apa yang diketahui, sesuai dengan dzat-Nya dan tidak ada yang serupa selainnya. “Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai-Nya,” (Asy-Syura: 11).
''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB

asy syahid

assalamualaikum.wr.wb

Hasil gambar untuk kali grafi al asy syahidAsy-Syahid maknanya kembali kepada makna Al-‘Alim (Maha Mengetahui), seperti dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Allah.
Dia mengetahui yang ghaib dan Nampak,” (Al-Hasyr: 22).
Ghaib adalah sesuatu yang tersembunyi, sedangkan asy-syahadah adalah sesuatu yang tampak dan dapat disaksikan. Jadi makna asy-Syahid adalah Dia Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Seperti halnya jin dan angin, keduanya tidak nampak dan tidak dapat dilihat oleh manusia tapi Allah mengetahui sesuatu yang tidak nampak. Sesuatu yang dapat dilihat oleh manusia baru sebagian kecil dari makhluk yang ada, masih ada sebagian besar makhluk Allah yang tidak bisa dilihat. Bahkan apa yang ada di dalam dirinya sendiri ia tidak dapat melihatnya seperti jantung, ginjal, hati dan lainnya. Karenanya ketika Luqman mengajarkan tentang muraqabah (merasa diawasi) oleh Allah kepada anaknya sangat luar biasa.
(Luqman berkata): “Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui,” (Luqman: 16).

''TERIMA KASIH ANDA SUDAH MELIHAT BLOG SAYA''

                      WASSALAM.WR.WB